Breaking News

Podcast Muslimlife Bersama FORPAK Bahas Efek Buruk Globalisasi

Ketua Umum FORPAK Menjadi Narasumber dalam Podcast Muslim Life

Banda Aceh, (BERITASATOE.COM) – Perusahaan aplikasi karya anak muda Aceh, Muslimlife, mengundang Forum Pemuda Aceh Kreatif (FORPAK) sebagai narasumber dalam kegiatan podcast yang berlokasi di Gedung Prime Generation Indonesia.

Podcast yang mengusung tema “Usia Muda, Kreatif dan Produktivitas” ini diisi oleh Ketua Umum FORPAK sebagai narasumber, sedangkan Adam Juliandika berposisi sebagai host dalam kegiatan yang berlangsung hangat tersebut.

Diketahui pula, kegiatan podcast tersebut aktif digencarkan dalam rangka menyiarkan semangat positif bagi generasi muda. Mulai dari eksekutif, legislatif sampai tokoh daerah juga kerap berhadir untuk berkontribusi.

Selama kegiatan berlangsung, FORPAK memberikan pandangannya terhadap generasi muda Aceh saat ini yang dimana pemuda pada hari ini jangan tenggelam dalam efek buruk globalisasi.

“Efek buruk globalisasi memang sangat berpengaruh terhadap semuanya. Tak terkecuali generasi muda kita. Selain itu, pemuda pada hari ini jangan menghabiskan masa muda dengan kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti bermain judi online atau bermain game sehingga menyita waktu,” ujar Sulthan Alfaraby, Rabu (28/07/2021) malam.

FORPAK menyayangkan, jika generasi muda hari ini yang seharusnya menjadi agent of educationer bagi banyak orang, kemudian menjadi generasi yang tidak baik untuk masa depan bangsa.

“Pemuda hari ini adalah agent of educationer, mendidik dan memberikan penerangan bagi masyarakat luas. Pemuda hari ini adalah sosok pengganti stakeholder di masa depan. Oleh sebab itu, berikanlah yang terbaik bagi bangsa dan bukan sebaliknya,” terangnya.

Mantan aktivis mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry tersebut juga menyinggung soal posisi jabatan di masa depan yang nanti akan digantikan oleh anak-anak muda.

“Mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, kitalah yang akan menggantikan posisi jabatan abang dan kakak kita di masa depan. Apalagi generasi muda yang berumur 20 tahun sampai 30 tahun. Jika generasi itu hancur hari ini, maka bangsa akan hancur. Karena kualitas suatu bangsa di masa depan ditentukan oleh generasi pada hari ini,” tutupnya. (San/red)

Respon (196)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *