CIGOMBONG, (BS) – Kritikan atas kinerjanya yang dinilai kurang baik oleh masyarakat, bukanya diklarifikasi dengan baik, malah disikapi arogan oleh Kepala Desa Cigombong, Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat yang malah berupaya menciptakan konflik antar media.
Dugaan tersebut diungkapkan salah satu awak media online yang mengaku bertemu dengan kades Cigombong, beberapa waktu lalu. Wartawan salah satu media siber itu mengaku diminta oleh Kades Heri untuk memuat pemberitaan tandingan, atas pemberitaan yang dimuat di media beritasatoe.com.
“Saat itu saya ketemu dengan kepala desa Cigombong, Heri Hendrawan. Dia membahas soal pemberitaan yang dimuat di beritasatoe.com. Kades meminta saya untuk membuat berita klarifikasi atau tandingan atas pemberitaan beritasatoe.com, tapi saya tolak, karena dampaknya nanti akan menjadi jelek dan akan terjadi saling gesekan antar media”, ungkap salah satu wartawan online berinisial A itu, Kamis (13/10/2020).
Sementara itu, saat beritasatoe.com hendak meminta hak jawab kepada Kades Cigombong dengan mendatangi kantor desanya, sejumlah staf desa tersebut mengatakan bahwa kades tidak masuk kerja.
“Kebetulan pak kades sedang tidak masuk kantor, dan di aula atas sedang ada rapat antara pemerintah desa dengan tim Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipimpin oleh sekdes”, ujar staf desa yang diketahui bernama David, yang diamini oleh anggota sosial masyarakat Cigombong Fery.
Tidak lama berselang, Sekdes Cigombong Adi turun dari aula ruang atas, dan menyatakan bahwa Kepala Desa Cigombong hadir dalam pertemuan rapat dengan BPS.
“Kades ada si atas kok sedang mengikuti rapat dengan BPS”
Ironisnya, saat media ini mengingatkan staf desa yang bernama David itu, yang bersangkutan malah ngotot dan bicara dengan nada tinggi.
Kondisi itu membuktikan bahwa Kepala Desa beserta oknum stafnya tidak bersikap profesional. Malah menunjukan contoh yang tidak baik dalam bentuk pembohongan publik.