BOGOR, (BS) – Dirut RSUD Kota Bogor putar otak. Pasien BPJS yang menunggak, beres pakai zakat. Demikian salah satu strategi Dr. Ilham Chaidir, M.Kes dalam menuntaskan maraknya pasien BPJS yang menunggak dan ingin berobat ke RSUD Kota Bogor.
“Saya meminta seluruh struktural di RSUD Kota Bogor untuk menzakatkan sebagian pendapatan. Dari zakat yang terkumpul itu, nantinya akan digunakan untuk menuntaskan pasien yang memiliki tunggakan BPJS,” paparnya dalam kegiatan kunjungan kerja Tim RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, belum lama ini.
RSUD merupakan badan layanan umum daerah (BLUD). Dimana pelayanan kesehatan lebih diutamakan ketimbang profit. “Ini selaras dengan tujuan kami yang ingin membahagiakan orang-orang kecil,” sebut Dr. Ilham yang juga menjabat sebagai Ketua IDI Kota Bogor.
Lebih lanjut, Dr. Ilham mengungkapkan, bila management RSUD Kota Bogor telah merangkul Baznas guna memperkuat alokasi dana kesehatan. Mengingat, penggunaan anggaran Jamkesda yang selalu over budged dan habis sebelum waktunya.
Atas dasar itu, pentingnya kolaborasi antar instansi dan stakeholder terkait. Pasalnya, persoalan tersebut tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja. “Saya yakin akan selalu ada jalan untuk kegiatan yang baik,” ucapnya.
Jauh sebelumnya, RSUD Kota Bogor juga telah menjalin kerjasama dengan kita-bisa.com guna mengakomodir kepentingan pasien yang membutuhkan uluran tangan.
Pada awal tahun lalu, RSUD bersama kita-bisa.com berhasil membantu pasien kurang mampu yang mengalami masalah persalinan. Pasien tersebut melahirkan tiga bayi kembar dan membutuhkan perawatan khusus di ruang NICU.
Ketiga bayi dirawat selama 29 hari di NICU dengan total biaya yang harus dikeluarkan 159 juta. Sementara pasien mengaku tidak sanggup membayarnya dan berencana ingin menggadaikan STNK. Kondisi ini terdengar sampai ke istana dan mengundang perhatian Presiden Jokowi.
“Namun dana yang berhasil RSUD galang bersama kita-bisa.com berhasil terkumpul 146 juta. Sisa pembayarannya Pak Kapolri yang menyelesaikan,” sebutnya.