BEKASI, (BS) – FAA (12) Tahun Siswa SDN 9 Swadaya Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat mengalami cedera parah akibat perundungan oleh lima teman sekelasnya. Bahkan, kaki FAA mesti diamputasi.
Kejadian tersebut mendapat perhatian Dari Lawfirm Mila Ayu Dewata Sari & Co,Para selebriti serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Mila Ayu Dewata Sari. SH. SE bersama tim yaitu Kumala Sari Muslimah. SH (Barbie Kumala Sari),Roberto Sihotang. SH. MH, Prayitno Priyo sembodo SH,Rima Rantikasari. SH. dan Gillian Joan Fernando. SH. kami sudah membawa surat kuasa dari ibunda FAA . Tertanggal hari ini saya dan tim akan mengawal kasus ini secara PROBONO (tampa memungut biaya) untuk mendapatkan keadilan seadil-adilnya.
“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat atas kekecewaan Diana Novita ibu (FAA) Yaitu kurangnya tanggung jawab dari pihak sekolah, LP di Unit PPA Polres Bekasi yang belum ada pergerakan dan Respon keluarga di duga pelaku yang seolah menyepelekan kejadian ini dan satu hal besar yang ingin saya sampaikan adalah memberikan Edukasi kepada masyarakat untuk STOP BULLYING dan PERUNDUNGAN kepada siapapun, karena akibatnya sangat luar biasa fatal. Bagaimana nasib masa depan korban (FAA), anak yang dilahirkan normal selama 12 tahun kini harus menelan kepahitan karena harus kehilangan salah satu kakinya. Padahal (FAA) adalah anak yang berprestasi di beberapa bidang. ‘Ucap mila’
Kami memohon peran serta pemerintah, Kemendikbudristek, kepolisian, KPAI dan masyarakat berperan aktif dalam menangani kasus ini, ini bukan kasus sepele yang bisa di kesampingkan, harapan saya kasus seperti ini cukuplah terjadi terakhir kalinya pada (FAA) jangan lagi ada korban korban lainnya. Kami tidak peduli sekuat apapun background keluarga pelaku, keadilan tetap harus di tegakkan karena setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan perlindungan hukum yang sama ‘tambah mila’ Pengacara wanita yang vocal dan juga pelaku seni dengan nama panggung Mila Cheah.
Diana Novita,ibu dari (FAA) menceritakan kronologi kejadian Saat itu, FAA berada di kelas dan diajak lima temannya untuk jajan di luar sekolah. Saat itu, FAA yang tengah berjalan di “selengkat” atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga ia terperosok jatuh dengan kondisi luka di bagian tangan dan memar pada dengkul kaki.
Ironisnya, teman-temannya itu bukan menolong tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut baik ke orang tua maupun guru. Aksi bullying tersebut berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat FAA tengah kesakitan.
Hari-hari berikutnya perundungan terus berlanjut. Aksi itu baru diketahui tiga hari pasca kejadian saat FAA tidak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit di bagian kaki.
FAA, kata dia, saat itu bahkan masih menutup-nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam oleh teman-temannya. “Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya,” ucap Diana.
Atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku. Namun, yang dialami anaknya justru seolah diremehkan dan kejadian bullying tersebut dianggap hanya bagian dari bercandaan antar teman.
“Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk. Aksi bullying yang dilakukan teman-temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan,” sebut Diana.
Upaya pengobatan.
Diana mengungkapkan dokter di RS Dharmais memutuskan melakukan tindakan operasi amputasi karena kondisi kaki FAA yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang. Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, diagnosis berupa infeksi bagian dalam.
Upaya mencari opsi lain sebelum dilakukan tindakan operasi ke sejumlah RS lain. Seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo juga. Lantaran kondisi kaki Fatir yang terus memburuk tindakan amputasi harus dilakukan dan dirujuk ke RS Dharmais.
“Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi,” jelas Diana. (San)