Jakarta, (BS ) – Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu paparkan pelaksanaan hasil kinerja Pj. Bupati Bogor selama periode triwulan I Tahun 2024, kepada jajaran Inspektorat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Jakarta pada Jumat (26/4/24).
Lima indikator yang disampaikan oleh Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu yakni, pertama terkait dengan pengendalian inflasi di Kabupaten Bogor, penanganan stunting, penanganan pengangguran, penanganan kemiskinan ekstrim dan penyampaian laporan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor tahun 2024.
“Hari ini kami melaporkan secara langsung lima indikator utama yang dimintakan jajaran Inspektorat Kemendagri RI untuk disampaikan pada kesempatan ini,” ungkap PJ. Bupati Bogor
Perlu diketahui berkaitan dengan upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Bogor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah melakukan beberapa aksi nyata yakni, rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama seluruh Perangkat Daerah yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin, kemudian sidak pasar juga gudang pangan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. Lalu kegiatan operasi pasar murah yang diselenggarakan di 40 Kecamatan, bazar Ramadhan, pemberian bantuan pangan murah bekerjasama dengan Bapanas sebanyak 59 ton beras. Pembangunan lumbung pangan dan lantai jemur di lima kecamatan termasuk pembangunan gilingan padi di tiga kecamatan.
“Termasuk alhamdulillah Kabupaten Bogor di tiga bulan pertama kami memimpin, Pemerintah Pusat menunjuk Kabupaten Bogor sebagai tuan rumah Gerakan Tanam Cabai Nasional yang dihadiri langsung oleh Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden bersama Ibu Ketua PKK Nasional, serta memberikan 1.200 ribu tanaman cabai kepada seluruh Ketua PKK untuk ditanam serentak di 40 Kecamatan se-Kabupaten Bogor,” jelas Asmawa Tosepu.
Lanjut Pj. Bupati Bogor, berkaitan dengan indikator penanganan stunting, Pemkab Bogor intens melakukan edukasi dan sosialisasi tentang program Keluarga Berencana kemudian pelatihan tinggi penampil keluarga, termasuk juga memberikan alat ukur antropometri kepada posyandu serta peningkatan gizi balita yang dilaksanakan secara kolaborasi dengan sejumlah Perangkat Daerah (PD) terkait.
“Untuk pengangguran alhamdulilah ada penurunan. Ini merupakan hasil kerja keras kami salah satunya melalui membentuk kelompok wirausaha baru untuk membangkitkan marketplace bagi para UMKM, kemudian uji kompetensi, terakhir adalah layanan mediasi hubungan industrial di Kabupaten Bogor,” Asmawa Tosepu mengungkapkan.
Untuk penanganan kemiskinan ekstrim beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemkab Bogor yaitu, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan pendidikan melalui kartu Bogor Cerdas (Bodas) kepada siswa SD dan SMP. Pemberian jaminan kesehatan bagi masyarakat, pemberian bantuan alat dan bibit lele dan sayuran bagi kelompok tani, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan komunal bagi masyarakat dan lainnya.
“Ini langkah-langkah yang kami lakukan dalam menangani dan menurunkan kemiskinan ekstrim yang ada di Kabupaten Bogor,” terang Pj. Bupati Bogor.
Katanya, terkait laporan penyerapan anggaran APBD tahun 2024 realisasinya sudah cukup tinggi
“Semua sedang berproses dan tentunya kami akan terus percepat,” tandasnya.
Turut hadir mendampingi Pj Bupati Bogor, yakni Sekda Kabupaten Bogor dan seluruh kepala OPD Kabupaten Bogor. (Hms)