PESAWARAN, (BS) – Sumara ketua Harian Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) Sumara Angkat bicara menanggapi serius terkait maraknya pemberitaan adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.353.76 Pringsewu yang diduga melayani pengecoran BBM bersubsidi jenis Solar menggunakan Tangki Mobil Modifikasi.
Menurutnya, di Provinsi Lampung masih banyak SPBU nakal dengan sengaja melayani pengecoran BBM Subsidi jenis Solar.
Namun, dirinya sangat menyayangkan sejauh ini belum ada tindakan tegas dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel maupun Aparatur Penegak Hukum (APH) di Lampung.
” Jujur saya sedih mendengar situasi ini, Jangan korbankan masyarakat banyak hanya demi untuk memperkaya diri sekelompok orang, ni tidak bisa di biarkan,” Kata Sumara kepada Media, Kamis 12/09/2024.
Sumara menjelaskan, sering terjadinya kelangkaan BBM Subsidi jenis Solar itu diduga adanya pengecoran yang dilakukan oleh Mafia BBM dan Beberapa Oknum Aparat yang terlibat di kegiatan pengecoran tersebut secara besar besaran di SPBU sehingga stok BBM di SPBU habis dan Masyarakat umum tak terlayani.
” Ini sangat merugikan masyarakat, Mafia pengepul BBM subsidi jenis solar tidak akan berani melakukan pengecoran sekala besar dengan menggunakan Tangki Mobil yang sudah di Modifikasi tanpa adanya kesepakatan dengan pihak SPBU,” Tegasnya.
Kalau ini benar terjadi, tegas Sumara, ini sudah tugas dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menindak lanjuti persoalan ini, Karena jelas ada pasalnya yang melarang SPBU melayani pembelian BBM dengan menggunakan Tangki Modifikasi.
” Ini tindak pidana, ada pasalnya, Saya minta Polda Lampung untuk menindak tegas jika indikasi kuat adanya Mafia BBM di balik rangkaian peristiwa ini,” kecam Sumara. Selain itu, Sumara juga menyoroti lemahnya pengawasan dari SKK Migas terutama pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.
” Team SKK Migas juga harus pro aktif mengontrol setiap SPBU yang nakal bukan malah tutup mata membiarkan hal ini terus terjadi, ” Pungkasnya. (Oby)